Malam Tirakatan, sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi ke-349 Kabupaten Magetan pada tahun 2024, merupakan tradisi yang selalu dilaksanakan setiap tahun dan terus dijaga kelestariannya. Acara ini memiliki makna mendalam bagi masyarakat setempat, terutama dalam menghormati jasa para pendiri dan leluhur Magetan.
Kegiatan tirakatan yang berlangsung pada Jumat malam (11/10/2024) ini dihadiri oleh Penjabat Bupati Magetan, Nizhamul, S.E., M.M., serta jajaran Forkopimda, Asisten, Staf Ahli Bupati, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat, Danramil, Kapolsek, serta tokoh agama dan masyarakat setempat. Acara bertempat di Pendopo Surya Graha, menjadi momen berkumpulnya berbagai elemen masyarakat dalam suasana khidmat.
Tujuan dari malam tirakatan ini adalah untuk bersama-sama memanjatkan doa bagi arwah leluhur yang telah berjuang untuk Magetan. Masyarakat mengingat kembali jasa-jasanya dan mengekspresikan rasa syukur atas segala yang telah diberikan. Dalam kesempatan ini, para peserta juga mendoakan kedamaian dan ketentraman bagi masyarakat Magetan, serta bagi bangsa Indonesia secara keseluruhan. Harapan tersebut meliputi doa agar dijauhkan dari segala bencana, malapetaka, dan bala’ yang dapat mengganggu ketenteraman hidup.
Kegiatan ini tidak hanya sekadar ritual spiritual, tetapi juga menjadi sarana memperkuat ikatan sosial antarwarga. Melalui doa bersama, masyarakat diingatkan akan pentingnya saling mendukung dan menghargai satu sama lain. Tradisi ini menunjukkan bahwa Magetan bukan hanya sebuah wilayah administratif, tetapi juga memiliki identitas yang kuat, yang terbangun dari nilai-nilai sejarah dan budaya.
Malam tirakatan menjadi refleksi bagi masyarakat untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air dan menjadikan nilai-nilai perjuangan para pendiri sebagai landasan dalam mengisi kemerdekaan. Pj. Bupati Nizhamul dalam sambutannya mengungkapkan pentingnya menjaga tradisi dan budaya sebagai bagian dari identitas masyarakat Magetan. “Kita harus ingat jasa-jasa para pendiri yang telah berjuang untuk kita. Melalui malam tirakatan ini, mari kita jaga dan lestarikan warisan budaya kita,” ungkapnya.
Acara malam tirakatan ini diakhiri dengan pembacaan doa dan penyampaian harapan agar Magetan selalu dalam keadaan aman dan sejahtera. Kegiatan ini mencerminkan kekuatan spiritual dan kesatuan masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan, serta menjadi pengingat bahwa kebersamaan dan rasa syukur adalah kunci untuk mencapai kehidupan yang harmonis.
Melalui malam tirakatan, masyarakat Magetan berkomitmen untuk terus melestarikan tradisi ini, menjadikannya sebagai bagian penting dari perjalanan sejarah dan budaya daerah. Dengan demikian, generasi mendatang dapat memahami dan menghargai nilai-nilai yang telah diwariskan oleh para leluhur.